Minggu, 21 Oktober 2012

ebusiness

Pengertian E Business

Bisnis elektronik, biasanya disebut sebagai "eBusiness" atau "e-bisnis", dapat didefinisikan sebagai penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung seluruh kegiatan usaha. Commerce merupakan pertukaran produk dan jasa antara perusahaan, kelompok dan individu dan dapat dilihat sebagai salah satu kegiatan penting dari bisnis apapun. Electronic commerce berfokus pada penggunaan ICT untuk mengaktifkan kegiatan eksternal dan hubungan bisnis dengan individu, kelompok dan usaha lainnya.

Metode bisnis elektronik memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan data internal dan eksternal sistem pemrosesan lebih efisien dan fleksibel, untuk bekerja lebih erat dengan pemasok dan mitra, dan untuk lebih memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan mereka.

Dalam prakteknya, e-bisnis adalah lebih dari sekedar e-commerce. Sementara e-business mengacu pada fokus yang lebih strategis dengan penekanan pada fungsi yang terjadi dengan kemampuan elektronik, e-commerce adalah bagian dari strategi e-bisnis secara keseluruhan. E-commerce berusaha untuk menambah aliran pendapatan menggunakan World Wide Web atau Internet untuk membangun dan meningkatkan hubungan dengan klien dan partner dan untuk meningkatkan efisiensi dengan menggunakan strategi kapal Kosong. Seringkali, e-commerce melibatkan aplikasi dari sistem manajemen pengetahuan.

E-bisnis melibatkan proses bisnis yang mencakup seluruh rantai nilai: pembelian elektronik dan manajemen rantai suplai, pemrosesan order elektronik, penanganan pelayanan pelanggan, dan bekerja sama dengan mitra bisnis. standar teknis khusus untuk e-bisnis memfasilitasi pertukaran data antara perusahaan. E-bisnis solusi perangkat lunak yang memungkinkan integrasi proses perusahaan intra dan inter bisnis. E-bisnis dapat dilakukan dengan menggunakan Web, Internet, intranet, extranet, atau beberapa kombinasi dari semuanya.

Pada dasarnya, perdagangan elektronik (EC) adalah proses pembelian, mentransfer, atau bertukar produk, jasa, dan / atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk internet. EC juga bisa benifited dari berbagai perspektif termasuk proses bisnis, layanan, belajar, kolaboratif, masyarakat. EC sering bingung dengan e-bisnis.

- Model-Model E-Business
B2C (Business to Consumers): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi.
B2C, dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik dimana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). Kesuksesan dari B2C pada dasarnya dikarenakan faktor penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik Contoh perusahaan kelas dunia yang telah menerapkan B2C adalah www.Amazon.com dan www.WSJ.com.
B2B (Business to Business): Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara organisasi dengan organisasi (antar organisasi).
B2B, adalah bisnis yang dilakukan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain(antara perusahaan) baik itu perusahaan yang bergerak pada bidang industri yang sama ataupun berbeda dengan menggunakan media Internet. B2B biasa dilakukan untuk menghemat biaya transaksi. Sebagai contoh perusahaan A ingin memesan sejumlah unit komputer pada perusahaan B, maka perusahaan A dapat mengakses situs resmi perusahaan B dan menuliskan pesanannya. Perusahaan B yang mendapatkan pesan pemesanan barang tersebut akan mengirimkan barang yang dimaksud. Pembayaran biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meskipun tentu saja pemesanan barang ini dapat dilakukan dengan mengangkat telepon. Salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep B2B adalah situs www.dagang2000.com milik PT Indosat Adimarga dan www.indonesianexport.com milik PT e-Commerce Nusantara.

2. Pengaruh E-Business terhadap proses Bisnis
Electronic Data Interchange (EDI): adalah protokol Standar, ada sejak era tahun 1970, untuk secara elektronik mentransfer (mengirimkan) informasi antar organisasi serta dalam berbagai proses bisnis.
EDI:
– Meningkatkan tingkat akurasi
– Mengurangi biaya

3. Faktor-faktor keberhasilan pada E-Business
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan untuk masuk ke dalam e-business, yaitu sebagai berikut :
- Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi
keseluruhan perusahaan.
- Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga
karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu :
- Validitas, Integritas, dan Privasi

4. Infrastruktur yang membentuk E-BUSINESS
Kemajuan teknologi komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk e-business. Bagian ini memberikan pengantar atas gambaran umum konsep jaringan dan mendiskusikan strategis- strategis yang berkaitan dengan metode-metode alternatif yang dapat dipergunakan organisasi dalam mengimplementasikan 

e-business.
oleh what can i do

Minggu, 07 Oktober 2012

Laporan Strategi Dasar Bisnis Perusahaan Retail Beserta Pemanfaatan Teknologi Informasi & Contohnya



STRATEGI DASAR BISNIS YANG DAPAT DIIKUTI OLEH ORGANISASI/PERUSAHAAN RETAIL
Strategi merupakan terminology yang diambil dari militer,Startegi dalam militer pada awalnya dimaknai sebagai cara atau pendekatan yang dilakukan untuk dapat mengalahkan lawan,Startegi akan selalu terkait dengan taktik yaitu langkah langkah untuk dapat menjalankan strategi secara lebih rinci,Dalam dunia bisnis saat ini,Strategi merupakan suatu pendekatan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
·         Melibatkan proses menilai keadaan saat ini dan factor – factor yang harus diantisipasikan terkait dengan pelanggan dan pesaing (sebagai lingkungan eksternal ) dan keadaan perusahaan itu sendiri (sebagai lingkungan internal).
·         Proses Envisioning peran yang lebih efektif agar lebih kreatif.
·         Aligning kebijakan,pengalaman praktek baik,dan sumber daya untuk merealisasikan visi.

PERUSAHAAN RETAIL

Retail adalah bagian akhir dari proses panjang sebuah pemasaran , dalam artian proses penjualan suatu produk yang ditujukan langsung untuk kebutuhan konsumen akhir.

Konsumen akhir adalah bisa disebut sebagai pembeli barang atau seseorang yang memanfaatkan jasa yang diberikan produk yang dibelinya untuk keperluan personal atau pun untuk kosumsi pribadi.

Pengertian Retailing Adalah semua aktifitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan.

STRATEGI PENJUALAN
Strategi penjualan Adalah suatu cara atau program yang dijalankan perusahaan retail untuk menarik atau mengikat perhatian konsumen sebanyak banyak nya agar pada perusahaan miliknya.

Terdapat 2 cara yang bisa dijalankan perusahaan Retail untuk mencapai kesuksenya,antara lain.

1.      Pelayanan Terbaik.
Pelayanan terbaik bukan hanya dari pelayanan yang diberikan oleh pihak mini market , namun ada aspek yang berpengaruh terhadap aspek lainya seperti:
·         Persaingan harga.
·         Kenyaman selama transaksi.
·         Dan yang paling utama adalah kelengkapan barang yang disediakan.

2.      Kegiatan Promosi.
                  Perusahaan Retail memiliki beberapa kegiatan Promosi terkait penjualan di    perusahaan nya,promo bisa berupa penurunan harga barang suatu produk yang dilakukan secara priodik dan continue atau kegiatan konsumen gathering bagi siapa saja

                    Dengan kegiatan promosi ,tentu saja hal itu juga akan meningkatkan minat para pembeli untuk datang ketempat usaha.

STRATEGI PEMASARAN RETAIL
Strategi pemasaran retail adalah pemasaran yang mengacu kepada variabel , dimana pedagang eceran dapat mengkombinasikan menjadi jalan alternative sebagai suatu strategi pemasaran untuk dapat menarik konsumen.

1.Produk.
Produk menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah suatu bentuk yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan ,dimiliki,digunakan, atau dikosumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan,menurut Porter (1996), keunggulan suatu produk agar dapat diterima dan bertahan dipasar ditentukan oleh ciri khas atau keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk yang lain yang dipasar.

2.Price.
Strategi dalam penetapan harga bisa dilakukan dengan beberapa cara ,misalnya :
·         Harga bundling
·         Harga predatory
·         Harga berbasis kompetisi
·         Harga cost plus
·         Harga berorintasi pasar
·         Harga premium
·         Harga psikologis
·         Harga dinamis

Ada tiga pihak yang menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan harga oleh sebuah perusahaan Retail, Yaitu Konsumen , Diri nya sendiri dan Pesaing.

3.Promotion.
Menurut Philip Kotler (1997,p.153) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh strategi pemasaran dan lainya. Bauran promosi yang meliputi periklanan (Advertising),penjualan pribadi (Personal Selling),hubungan masyarakat (Public Relation) dan publisitas (publicity),promise penjualan (Salaes Promotion),dan pemasaran langsung (Direct Marketing) adalah bagian dari strategi pemasaran yang merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan , Tujuan dari Promosi adalah memperoleh perhatian mendidik,mengingatkan dan menyakinkan.

4. Place.
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung terlibat dalam proses menjadikan barang dan jasa siap digunakan atau dikosumsi,lokasi penjualan sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat,makin jauh dari tempat penjual,kosumen makina malas membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal.

TIGA POSISI STRATEGIS DASAR BISNIS BERBEDA YANG DAPAT DIGUNAKAN OLEH PERUSAHAAN RETAIL 
1.    Posisi strategis berdasar keanekaragaman (variety-based) melibatkan produksi atau penyediaan sebagian dari produk atau jasa dalam industri tertentu. Contoh: Jiffy Lube International adalah perusahaan yang mengadopsi posisi strategis berdasar keanekaragaman, dimana perusahaan tersebut tidak menyediakan jasa perbaikan mobil yang beranekaragam, tetapi mereka berfokus pada jasa ganti oli dan pelumas.

2.    Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan usaha untuk melayani hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu. Termasuk didalamnya adalah mengidentifikasi target pasar. Sebagai contoh : sebuah perusahaan yang memfokuskan pada para pensiunan.

3.    Posisi strategis berdasar akses (access-based) melibatkan sebagian pelanggan yang berbeda dari pelanggan lainnya dalam hal faktor-faktor seperti lokasi geografis atau ukuran. Hal ini menimbulkan perbedaan kebutuhan dalam melayani para pelanggan tersebut. Contoh : Perusahaan Edward Jones mengadopsi posisi strategis berdasar akses, dimana kantor pialang sahamnya sebagan besar terletak di kota-kota kecil yang tidak dilayani oleh kantor pialang lainnya yang lebih besar.Memilih sebuah posisi strategis adalah hal yang penting karena hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan usaha-usahanya atau akibatnya perusahaan berisiko mencoba menjadi segalanya untuk semua orang.

CONTOH-CONTOH TENTANG BAGAIMANA CARA TEKNOLOGI INFORMASI DAPAT DIPAKAI UNTUK PERUSAHAAN RETAIL


Perkembangan teknologi informasi dapat mempengaruhi strategi. Perkembangan internet sangat mempengaruhi cara berbagai tahapan rantai nilai dilaksanakan. Contoh : untuk produk-produk yang dapat diubah menjadi data digital, internet memungkinkan organisasi untuk secara signifikan mempersingkat aktivitas inbound dan outbond logistics mereka.
Selain secara langsung mempengaruhi cara-cara organisasi menjalankan aktivitas-aktivitas rantai nilai mereka, internet juga dapat secara signifikan mempengaruhi baik strategi dan posisi strategis. Contoh: internet secara dramatis dapat mengurangi biaya, dan karenanya membantu perusahaan mengimplementasikan strategi biaya rendah (low-cost strategy). Akan tetapi, jika setiap perusahaan dalam industri tertentu mempergunakan internet untuk mengadopsi strategi biaya rendah, maka pengaruhnya akan problematis. Bahkan, salah satu hasil yang mungkin terjadi adalah persaingan harga yang ketat antar-perusahaan. Apabila hal ini terjadi, hasil dari penghematan biaya yang diberikan oleh internet akan diperoleh para pelanggan, bukan dikuasai oleh perusahaan dalam bentuk laba tinggi. Lebih jauh lagi, karena setiap perusahaan dapat mempergunakan internet untuk mempersingkat aktivitas-aktivitas rantai nilainya, sepertinya tidak mungkin perusahaan dapat menggunakan internet untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan jika dihadapkan dengan para pesaingnya. Oleh karena itu, begitu sebagian besar perusahaan dalam suatu industri mulai mengintegrasikan secara penuh internet ke dalam rantai nilai mereka, pengaruhnya mungkin adalah mendorong perusahaan untuk bergeser dari mengikuti strategi biaya rendah, ke semacam bentuk strategi diferensiasi produk.Internet juga dapat mempengaruhi keinginan relatif untuk mengikuti ketiga posisi strategis yang digambarkan sebelumnya. Sebagai contoh, dengan secara drastis mengurangi atau menghilangkan halangan geografis, internet membuat produk suatu perusahaan tersedia di hampir semua tempat.